Published on

Bisikan Ghaib

Authors
sosok-aneh

*Cerita ini datang dari salah satu followers Bahasa Arwah yang bernama Fiola.


Hai, namaku fiola, aku akan menceritakan saat dimana diriku hampir celaka karena sosok itu.

Saat itu aku masih bersekolah di Sekolah Dasar yang berada di kota K.

Di dekat sekolahku ada sebuah pabrik kosong yang berada di kompleks rumah belanda, di area pabrik itu ada sebuah sekolah yang sudah tak digunakan juga. Karena sekolah itu memiliki lapangan tenis yang cukup besar, jadi sekolahku biasanya melaksanakan pelajaran olahraga disana.

Suatu hari kami berangkat kesana untuk melaksanakan pelajaran olahraga, saat itu materi tolak peluru.

Seperti yang kalian tau, bola yang digunakan tolak peluru itu berat dan berbahaya jika sampai mengenai orang.

Saat giliran temanku yang melakukan lemparan, aku dan teman teman yang lain berasa disamping samping untuk menonton sambil menunggu giliran.

Tiba tiba...... Ada yang memanggil lirih namaku, suara wanita yang halus dan lembut itu memanggil "fiolaaa, fiollaaaa......."

Seperti berbisik tapi aku jelas mendengarnya.

Pandanganku tiba tiba kabur, tak bisa melihat kanan kiri, tapi aku bisa melihat dengan jelas dari seberang tempatku berdiri ada seorang wanita berdiri, yaa... Dialah yang memanggilku.

Entah kenapa pandanganku menjadi tidak jelas tapi aku bisa jelas melihatnya, dan tanpa sadar aku berjalan menghampirinya, melewati lintasan yang digunakan untuk tolak peluru tadi.


Saat aku berjalan saat itu bersamaan dengan temanku yang akan melempar bola tolak peluru tadi. Aku tak mendengar apapun dan tak melihat apapun dengan jelas kecuali wanita itu. Aku terus saja berjalan kesana seolah olah terhipnotis dengan suara panggilannya itu.

Dan benar saja, aku hampir terkena bola yang berat itu, bahkan nyaris kepalaku yang terkena.

Aku tersadar saat guruku berteriak dan menarik tanganku untuk menjauh dari sana. Aku terkejut dengan apa yang terjadi, dan saat aku melihat kearah wanita tadi, dia sudah menghilang.

Guruku saat itu memarahiku dan temanku yang melempar bola, dia memarahiku karena aku berjalan di lintasan dan dapat membahayakan diriku, dan temanku dimarahi karena dia tetap melempar bola itu.

Yahhhh, menurutku bukan salahnya, karena aku berjalan tiba tiba saat itu.

Aku masih bingung mengapa pandanganku bisa menjadi tak jelas dan mengapa aku seperti terhipnotis untuk berjalan kearahnya.


- s e l e s a i -